Tak ada manusia yang sempurna dalam kehidupan. Setiap manusia pasti pernah salah kepada orang lain. Meski orang lain juga pernah salah kepada Anda. Kesalahan adalah perilaku hidup manusia. Sebab hanya Allah SWT yang tak pernah salah. Sehingga wajar, jika manusia salah sudah selayaknya mengakui dirinya salah. Semakin menolak bersalah, manusia tidak akan tenang dalam kehidupannya. Ketenangan batin akan dicapai ketika manusia merasa yakin hidupnya tidak pernah lepas dari kesalahan. Jika ada kesalahan muncul, tugas pertama meminta maaf kepada Allah SWT, kemudian bertaubat. Setelah itu meminta maaf kepada orang yang hatinya terluka karena kesalahan kita.
Banyak macam cara manusia berbuat salah. Tetapi faktor utama yang sering muncul adalah komunikasi. Ketika kita berkomunikasi, seringkali humor, candaan dan perkataan kita menyakiti orang lain. Menjadi mudah jika orang yang diledek hanya tersenyum, ikut tertawa dan menikmati candaan tersebut. Tapi jadi persoalan besar jika komunikasi itu tidak tepat. Kadang perkataan menyulut emosi, terjadi konflik dan berakhir dengan perpecahan. Jika sudah amarah meledak, terkadang nyawa menjadi taruhannya. Pinjam sebuah kata bijak, menang jadi abu kalah jadi arang. Satu teman kehilangan nyawa, kita pun harus mendekam di penjara.
Agar kesalahan tidak menciptakan permusuhan dan luka batin mendalam, Kita perlu merumuskan dalam diri pentingnya menjadi pribadi pemaaf. Tak usah mengejar kesempurnaan diri. Sebab di balik setiap kesalahan, pasti ada hikmah terbaik di dalamnya. Seni memaafkan menjadi sangat penting dalam kehidupan kita. Banyak cara menghapus luka dan perih akibat sebuah kesalahan. Salah satunya dengan menulis. Jika pernah berbuat salah, menulis menjadi tempat curhat terbaik, Sebab diakui terkadang kita malu meminta maaf. Maka ambil laptop dan buatlah surat permintaan maaf kepada orang yang kita sakiti. Sebuah surat atau kiriman tulisan melalui media sosial menjadi salah satu langkah efektif menghapus dendam diantara sesama manusia.
Jika ada orang lain yang berbuat salah kepada Anda, maka menulis dapat menjadi terapi positif dalam menumbuhkan sikap dan pribadi pemaaf. Jika luka yang diciptakan orang di masa lalu anda terlalu mendalam dan Anda sulit memaafkan. Berceritalah dengan menulis, ceritakan yang Anda rasakan dalam untaian kata demi kata. Setiap tawa, sedih, kesal, amarah yang memuncak sekalipun terhadap orang tersebut. Tuliskan saja. Jadikan tulisan sebagai sarana Anda bercerita tentang apa yang Anda rasakan. Jika orang yang Anda tidak sukai sudah meninggal, sulit ditemui atau kendala lainnya. Jadikan menulis sebagai terapi Anda untuk pelan-pelan memaafkan kesalahan orang tersebut.
Melalui tulisan, kita sedang belajar bagaimana memaafkan kesalahan orang lain yang sulit sekali Anda maafkan. Seni dimudahkan dalam hidup adalah mau dan mampu memaafkan kesalahan orang lain. Tak mudah memang, terasa berat sekali mengucapkan dan mengikhlaskan kata maaf. Tapi sejatinya orang besar dalam kehidupan ini dan sudah mencapai sukses adalah pribadi pemaaf. Semakin anda mudah memaafkan orang lain termasuk melalui sarana tulisan, sesungguhnya Anda sedang mendisiplinkan diri menjadi pribadi terbaik. Ketika orang lain berbuat kesalahan atau Anda berbuat kesalahan kepada orang lain, menulis untuk memberikan maaf menjadi salah satu alternatif solusinya.
Inggar Saputra
(Peneliti ILB)
No responses yet